Beranda | Artikel
Jangan Tunda Taubatmu !
Jumat, 29 Mei 2015

Khutbah Mesjid Nabawi 12-7-1436 H / 2-5-2015 M
Oleh : Asy-Syaikh Sholah Al-Budair hafizohulloh

Khutbah Pertama

اَلْحَمْدُ لِلّهِ لاَ أَبْغِي بِهِ بَدَلاَ ….حَمْدًا يُبَلِّغُ مِنْ رِضْوَانِهِ الأَمَلاَ

Segala puji bagi Allah, aku tidak mencari pengganti selainNya…
Pujian yang menyampaikan harapan untuk meraih keridhoanNya..

وَبَعْدُ : إِنِّي بِالْيَقِينِ أَشْهَدُ … شَهَادَةَ الْإِخْلَاصِ أَنْ لَا يُعْبَدُ

Amma ba’du, sesungguhnya aku bersaksi dengan yakin…
Persaksian penuh keikhlasan bahwasanya tidak ada yang disembah…

بِالْحَقِّ مَأْلُوهٌ سِوَى الرَّحْمَنِ … مَنْ جَلَّ عَنْ عَيْبٍ وَعَنْ نُقْصَانِ

dengan benar sesembahanpun kecuali Ar-Rahman….Yang suci dari celaan dan kekurangan…

وَأَنَّ خَيْرَ خَلْقِهِ مُحَمَّدَا … مَنْ جَاءَنَا بِالْبَيِّنَاتِ وَالْهُدَى

Dan bahwasanya manusia yang terbaik yaitu Muhammad adalah orang yang telah datang kepada kita dengan membawa hujjah dan petunjuk

صلَّى عَلَيْهِ رَبُّنَا وَمَجَّدَا….والآلِ والصَّحْبِ دَوَامًا سَرْمَدًا

Rob kita menjadikannya agung dan mencurahkan shalawat kepadanya….
Kepada keluarga dan para sahabatnya selama-lamanya…

يا رَبِّ فَاِجمَعنا مَعاً وَنَبِيَّنا ….في جَنَّةٍ تُثْنِي عُيونَ الحُسَّدِ

Ya Robku, kumpulkanlah kami bersama dengan nabi kami…
di surga sehingga menjauhkan mata-mata yang hasad…

في جَنَّةِ الفِردَوسِ وَاكْتُبهَا لَنا …يا ذا الجَلالِ وَذا العُلا وَالسُؤدُدِ

Di surga Firdaus dan tetapkanlah bagi kami….wahai Dzat Yang Maha Mulia dan Maha Tinggi serta Maha Kuasa…

 
Wahai kaum muslimin sekalian, bertakwalah kepada Rob kalian, karena sungguh menang orang bertakwa, dan merugilah seorang yang berlebihan dalam dosa dan celaka.

وعلى التَّقِيِّ إذا ترسَّخَ في التُّقى… تاجان تاج سكينة ٍ وجلالِ

Dan kepada orang yang ketakwaannya telah kokoh, diberikan kepadanya…
dua mahkota, mahkota ketenangan dan mahkota kemuliaan…

وإذا تَنَاسَبَتِ الرّجالُ، فما أرَى … نَسَباً يكون كصالِحِ الأعْمالِ

Dan jika para lelaki telah berbangga dengan nasab yang terbaik….maka aku tidak melihat adanya nasab yang terbaik seperti layaknya amal sholeh…

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَكُونُوا مَعَ الصَّادِقِينَ

Hai orang-orang yang beriman bertakwalah kepada Allah, dan hendaklah kamu bersama orang-orang yang benar. (QS At-Taubah : 119)

Wahai hamba Allah…petiklah pelajaran dari orang-orang yang telah berlalu…, takutlah engkau kepada kematian yang datang tiba-tiba…, dan waspadalah dari api neraka yang menyala-nyala…

وَابْكِ عَلَى ذَنْبٍ وَقَلْبٍ قَدْ قَسَا *** كَالصَّخْرِ مِنْ هَوَاهُ لَمْ يَسْتَفِقِ

Tangisilah dosamu dan hatimu yang telah keras seperti batu…
Tidak bisa sadar karena terkuasai hawa nafsu…

وَكُنْ خَمِيْصَ الْبَطْنِ مِنْ زَادِ الرِّبَا … وَخَمْرَةَ التَّقْوَى اصطبح واغتبقِ

Dan hendaknya perutmu kosong dari hasil riba….
Akan tetapi dengan minuman ketakwaan hendaknya engkau teguk pagi dan sore…

ولا تُنَقِّصْ أحَداً فَكُلُّنَا…. مِنْ رَجُلٍ وأصْلُنَا مِنْ عَلَقِ

Janganlah engkau merendahkan seorangpun….
Karena kita seluruhnya berasal dari satu orang, dan asal kita adalah dari segumpal darah…

والْخُلْدُ قَدْ مَزَّقَ أقوامَ سَبَا … وهَدَّ سَدّاً مُحْكَمَ التَّأَنُقِ

Dan waktu yang lama berjalan telah menghancurkan kaum negeri Saba’…
Merontohkan bendungan (mereka) yang kokoh dan kuat…

يَا نفسُ تُوْبِي لَمْ تُخْلَقِي عَبَثَا… يَا نَفْسُ تُوْبِي قَبْلَ أنْ

Wahai jiwa…bertaubatlah…, sesungghuhnya engkau tidaklah diciptakan begitu saja (tanpa hisab-pen)…
Wahai jiwa…bertaubatlah sebelum engkau…

تُطِيْلِي تَحْتَ الثَّرَى اللَّبَثَا…يَا نَفْسُ تُوْبِي قَبْلَ أَنْ

berdiam lama di bawah tanah….wahai jiwa bertaubatlah sebelum engkau…

تَسْكُنِي رَاغِمَةً جَدَثَا

tinggal di kuburan padahal engkau tidak menyukainya…

أيا نفسُ بِالْمَأْثُوْرِ عَنْ خَيْرِ مُرْسَلٍ….وَأَصْحَابِهِ وَالتَّابِعِيْنَ تَمَسَّكِي

Wahai jiwa, berpeganglah dengan hadits rasul yang termulia, serta atsar dari para sahabat dan tabi’in…

وخافِي غداً يومَ الْحِسَابِ جَهَنَّمَا….إِذَا نَفَحَتْ نِيْرَانُهَا أَنْ تَمَسَّكِ

Takutlah engkau esok dengan neraka Jahannam pada hari pengadilan…
Jika ia meniupkan apinya yang akan membakarmu…

 
Wahai yang bermaksiat kepada Robnya….wahai yang hawa nafsunya telah membuatnya tuli dan membutakannya…, wahai yang telah mendahulukan dunianya daripada akhiratnya…, wahai yang telah bertumpuk dosa-dosanya…

Wahai yang telah melalaikan sholat…wahai yang tidak menunaikan hak Allah dan tidak membayar zakat…

Wahai orang yang mengumpulkan harta lalu menyimpannya dan menguncinya…

Wahai yang hiburannya adalah berbuat kezoliman…, mengganggu dan menyakiti orang lain adalah tradisi dan sifatnya…

Sampai kapan engkau tidak peduli tenggelam dalam kelalaianmu…

Hingga kapan engkau tidak berhenti…sementara engkau akan pergi dari dunia ini dan meninggalkannya?

Maka segeralah bertaubat, segeralah…!

بَادِرْ عُمْراً دَارِسًا، وَمَوْتاً خَالِساً، وَمَرَضاً حَابِسًا، وَهَرَمًا لاَبِسًا

Bersegeralah (bertaubat) sebelum umurmu sirna…, sebelum maut menyambarmu…, sebelum sakit menghalangimu…, sebelum tua renta menempatimu…

Wahai orang yang berkata, “Aku akan bertaubat besok…”, bagaimana engkau bertaubat esok hari, sementara esok hari bukanlah milikmu…?, bagaimana engkau baru bertaubat esok hari, sementara bisa jadi engkau tidak bertemu lagi dengan esok hari?

قَدِّمْ لِنَفْسِكَ تَوْبَةً مَرْجُوَّةً *** قَبْلَ الْمَمَاتِ وَقَبْلَ حَبْسِ الأَلْسُنِ

Persembahkanlah untuk jiwamu taubat yang diharapkan…

Sebelum kematian dan sebelum lisan terkekang.. بَادِرْ بِهَا غَلْقَ النُّفُوْسِ فَإِنَّهَا *** ذُخْرٌ وَغُنْمٌ لِلْمُنِيْبِ الْمُحْسِنِ

Bersegeralah bertaubat sebelum jiwa tertutup, karena sesungguhnya taubat…

Adalah simpanan dan keuntungan bagi orang yang kembali dan berbuat baik…

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا تُوبُوا إِلَى اللَّهِ تَوْبَةً نَصُوحًا

Hai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kepada Allah dengan taubatan nasuhaa (taubat yang semurni-murninya). (QS At-Tahriim : 8)

Taubat yang menyelamatkan kalian dari kehinaan dan kerendahan, menghalangi kalian dari kesalahan dan dosa, taubat yang membawa kalian untuk melaksanakan fardu dan kewajiban, taubat yang mendorong kalian untuk memperbaiki dan mengganti kesalahan yang telah berlalu…

Barangsiapa yang berbuat keburukan kepada seorang muslim atau menzoliminya atau menamparnya atau memakinya, atau memakan hartanya dan mengurangi haknya, atau mengikis haknya atau menahannya, maka hendaknya ia mendatanginya dan memohon maaf kepadanya, merendahkan dirinya dengan penuh penyesalan. Maka saudaranya itu akan memaafkannya atau ia meminta ganti rugi.

Dari Abu Huroiroh radhiallahu ‘anhu dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam beliau bersabda :

مَنْ كَانَتْ لَهُ مَظْلَمَةٌ لِأَخِيهِ مِنْ عِرْضِهِ أَوْ شَيْءٍ، فَلْيَتَحَلَّلْهُ مِنْهُ اليَوْمَ، قَبْلَ أَنْ لاَ يَكُونَ دِينَارٌ وَلاَ دِرْهَمٌ، إِنْ كَانَ لَهُ عَمَلٌ صَالِحٌ أُخِذَ مِنْهُ بِقَدْرِ مَظْلَمَتِهِ، وَإِنْ لَمْ تَكُنْ لَهُ حَسَنَاتٌ أُخِذَ مِنْ سَيِّئَاتِ صَاحِبِهِ فَحُمِلَ عَلَيْهِ

“Barangsiapa yang berbuat zolim kepada saudaranya baik berkaitan dengan harga dirinya atau sesuatu apapun maka hendaknya ia meminta untuk dihalalkan pada hari ini sebalum tiba hari dimana tidak ada lagi dinar dan dirham. Jika ia memiliki amal sholeh maka akan diambil amal sholehnya sesuai kadar kezolimannya, dan jika ia tidak memiliki kebaikan maka diambillah keburukan saudaranya tersebut lalu dipikulkan kepadanya” (HR Al-Bukhari)

Maka sungguh beruntung orang yang memperbaiki kesalahannya selagi masih memungkinkan untuk dilakukan, ia bersegera untuk bertaubat sebelum tiba ajalnya, dan beramal di dunia yang bermanfaat untuk akhiratnya.

Dan iapun wafat di atas sembilan sifat yang indah dan perangai yang mulia yang disebutkan dalam sebuah ayat yang mulia dari surat At-Taubah yang agung.

التَّائِبُونَ الْعَابِدُونَ الْحَامِدُونَ السَّائِحُونَ الرَّاكِعُونَ السَّاجِدُونَ الآمِرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَالنَّاهُونَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَالْحَافِظُونَ لِحُدُودِ اللَّهِ وَبَشِّرِ الْمُؤْمِنِينَ (١١٢)

Mereka itu adalah orang-orang yang bertaubat, yang beribadat, yang memuji, yang melawat, yang ruku’, yang sujud, yang menyuruh berbuat ma’ruf dan mencegah berbuat Munkar dan yang memelihara hukum-hukum Allah. dan gembirakanlah orang-orang mukmin itu. (QS At-Taubah : 112)

Semoga Allah menjadikanku dan kalian menjadi orang yang bertaubat dan kembali kepadaNya, menang dengan memperoleh ganjaran yang baik, serta dimasukkan ke surga tanpa hisab dan adzab, serta meraih kemenangan dengan taubat yang baik.

Aku sampaikan apa yang kalian dengar, dan aku memohon ampunan kepada Allah, maka mohonlah ampunan dariNya, sesungguhnya Allah maha pengampun bagi orang-orang yang bertaubat.

 
Khutbah Kedua :

          Segala puji bagi Allah yang telah menghantarkan kepada kita kebaikan-kebaikan dan rizki, dan tidak menjadikan kita bertawakal kepada selainNya. Aku bersaksi bahwasanya tidak ada sesembahan yang berhak disembah melainkan Allah tidak ada sekutu bagiNya, yang telah menyiapkan surga bagi orang-orang yang bertakwa, dan menyiapkan neraka bagi orang-orang yang melampaui batas sebagai balasan yang setimpal. Semoga shalawat dan salam senantiasa tercurahkan kepada Nabi dan keluarganya serta para sahabatnya yang bersegera dalam kebaikan dan berlomb-lomba.

Amma ba’du, kaum muslimin sekalian, bertakwalah karena sesungguhnya takwa kepada Allah merupakan hasil yang terbaik, dan ketaatan kepadanya merupakan nasab yang tertinggi.

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلا تَمُوتُنَّ إِلا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ (١٠٢)

Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam Keadaan beragama Islam. (QS Ali Imron : 102)

 
Kaum Muslimin sekalian, sesungguhnya kalian hidup di negeri yang suci, dalam keamanan yang jelas, dengan rizki yang berlimpah, di bawah pemerintahan yang beriman, yang berhukum dengan al-Qur’an dan Sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. Kalian berada dibawah Negara yang tegak diatas pondasi yang kuat berupa agama dan tauhid serta iman dan sunnah, demikian pula syari’at, persatuan, rahmat, hikmah, dan kekuatan.

Maka pujilah Allah atas anugerah yang agung ini serta karunia yang dirasakan ini dengan melazimi ketaatan kepadaNya dan waspada dari bermaksiat kepadaNya.

Jagalah negeri kalian, keamanan kalian, dan persatuan kalian dari orang-orang bodoh, para perusak dan khawarij yang keluar, serta gembong-gembong fitnah yang sesat yang selalu berusaha untuk menyebarkan kekacauan di negeri kalian, untuk menggoncang stabilitas keamanan dan ketentraman di negeri kalian.

Dan kita menjulurkan tangan-tangan kita (untuk membai’at) kepada pemimpin kita dan imam kita serta waliyul amr kita yaitu Pelayan dua kota suci yang mulia Raja Salman bin Abdul Aziz, seorang lelaki yang tegas, kokoh, dan tegar. Dan kita berkata : bahwasanya kita di atas janji dan menunaikan janji serta loyalitas dan afiliasi, kita adalah kekuatan di waktu genting, kita siap berkorban demi keamanan negeri kita dan negara kita Kerajaan Arab Saudi, dan kami mengucapkan selamat berkah atas kesuksesan keamanan dalam mengejar kelompok pemberontak, dan kami mengucapkan selamat keberkahan atas keputusan-keputusan Raja yang bertujuan untuk memantapkan hukum dan pondasi-pondasinya serta mengokohkannya untuk menegakkan bangunannya. Dan kami membai’at kepada seri paduka pangeran Muhammad bin Nayif bin Abdil Aziz sebagai putra mahkota dan kami juga membai’at seri paduka pangeran Muhammad bin Salman bin Abdil Aziz sebagai wakil putra mahkota, hanya kepada Allah kami memohon untuk membantu mereka berdua dengan pertolonganNya dan taufiqNya.

Wahai para pejuang yang hebat, tokoh tokoh pemberani, wahai para pasukan penjaga daerah perbatasan kerajaan Arab Saudi yang tercinta, kalian adalah kebanggaan kami, kemuliaan kami, serta benteng dan baju perang pelindung kami, sungguh selamat bagi kalian meraih kemuliaan dunia dan ganjaran akhirat.

Dari Salman radhiallahu ‘anhu berliau berkata, “Aku mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda :

رِبَاطُ يَوْمٍ وَلَيْلَةٍ خَيْرٌ مِنْ صِيَامِ شَهْرٍ وَقِيَامِهِ، وَإِنْ مَاتَ جَرَى عَلَيْهِ عَمَلُهُ الَّذِي كَانَ يَعْمَلُهُ، وَأُجْرِيَ عَلَيْهِ رِزْقُهُ، وَأَمِنَ الْفَتَّانَ

“Berjaga di daerah perbatasan sehari semalam lebih baik daripada puasa dan sholat malam sebulan. Jika ia meninggal maka akan berjalan amalan yang biasa ia lakukan, dan akan diberikan kepadanya rizkinya dan diamankan dari fitnah kuburan” (HR Muslim)

Dan dari Ibnu Abbas radhiallahu ‘anhumaa ia berkata, “Aku mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda :

عَيْنَانِ لاَ تَمَسُّهُمَا النَّارُ، عَيْنٌ بَكَتْ مِنْ خَشْيَةِ اللهِ وَعَيْنٌ تَحْرُسُ فِي سَبِيْلِ اللهِ

“Dua mata yang tidak akan disentuh oleh api neraka, mata yang menangis karena takut kepada Allah dan mata yang (tidak tidur) karena berjaga di jalan Allah” (HR At-Tirmidzi)

Ya Allah jagalah keamanan bagi kami, persatuan kami, serta ketenteraman kami wahai Robbul ‘alamin. Ya Allah tentara kami yang berjaga di daerah perbatasan…, Ya Allah kuatkanlah semangat mereka, dan tepatkanlah tembakan mereka, dan hancurkanlah musuh-musuh mereka, tolonglah tentara kami mengalahkan kaum yang zolim. Ya Allah terimalah yang meninggal diantara mereka sebagai syuhadaa Uhud, sembuhkanlah orang-orang yang sakit diantara mereka, wahai Yang Maha mendengarkan doa.

Penerjemah: Abu Abdil Muhsin Firanda
www.firanda.com


Artikel asli: https://firanda.com/1413-jangan-tunda-taubatmu.html